
Pilates Pila – Strength, Balance, Wellness – Banyak instruktur menyarankan menu pre-workout pilates sekitar 60 menit sebelum latihan agar energi stabil dan gerakan terasa lebih ringan tanpa perut kembung.
Pilates membutuhkan fokus, kontrol napas, dan kekuatan otot inti. Tanpa asupan yang tepat, tubuh cepat lemas. Karena itu, memilih menu pre-workout pilates yang ringan namun bernutrisi membantu menjaga tenaga sepanjang sesi. Kombinasi karbohidrat mudah cerna dan sedikit protein menjadi kunci.
Selain itu, asupan sebelum latihan memengaruhi kenyamanan perut. Porsi terlalu besar membuat tubuh berat dan mengganggu pernapasan diafragma. Sebaliknya, porsi terlalu kecil bisa memicu pusing dan gemetar. Sementara itu, pilihan makanan yang salah dapat menimbulkan kram dan rasa tidak nyaman.
Jeda 60 menit memberi waktu tubuh mencerna makanan awal sehingga energi mulai tersedia tanpa membuat perut penuh. Pada jeda ini, menu pre-workout pilates sebaiknya mengandung karbohidrat kompleks ringan, sedikit protein, dan minim lemak jenuh.
Karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi utama. Protein membantu menjaga massa otot dan rasa kenyang lebih stabil. Namun porsi harus terukur. Meski begitu, hindari eksperimen baru menjelang kelas. Lebih aman memakai bahan yang sudah biasa dikonsumsi tubuh.
Komposisi ideal menu pre-workout pilates adalah sekitar 60–70% karbohidrat mudah cerna, 15–25% protein, dan sisanya lemak sehat. Fokus pada tekstur yang mudah dikunyah dan tidak terlalu berserat tinggi agar pencernaan tetap nyaman.
Pilih karbohidrat seperti roti gandum tipis, oatmeal halus, kentang rebus, atau buah yang tidak terlalu asam. Untuk protein, gunakan yogurt rendah lemak, telur rebus, dada ayam tanpa kulit, atau tempe kukus. Lemak baik bisa berasal dari sedikit alpukat atau selai kacang tipis.
Berikut beberapa contoh praktis menu pre-workout pilates yang mudah disiapkan dan cocok dikonsumsi satu jam sebelum latihan:
Menu tersebut memberi energi cukup tanpa membebani lambung. Akibatnya, gerakan seperti roll up, teaser, dan plank terasa lebih stabil karena perut tidak terlalu penuh.
Baca Juga: Panduan lengkap memilih makanan terbaik sebelum sesi olahraga intens
Referensi nutrisi olahraga sering menekankan keseimbangan karbohidrat, protein, dan cairan. Prinsip yang sama berlaku saat menyusun menu pre-workout pilates. Bedanya, intensitas Pilates cenderung sedang sehingga porsi tidak perlu sebesar olahraga lari jarak jauh.
Ada beberapa jenis makanan yang kurang cocok dijadikan menu pre-workout pilates. Pertama, makanan tinggi lemak seperti gorengan, fast food, dan saus berat. Makanan ini lambat dicerna dan memicu rasa mual saat melakukan gerakan menekan perut.
Kedua, makanan dengan serat sangat tinggi seperti sayur mentah berlebihan atau kacang-kacangan dalam jumlah besar. Di sisi lain, minuman bersoda dan minuman berpemanis tinggi juga sebaiknya dihindari karena bisa menimbulkan kembung dan lonjakan gula darah singkat.
Selain menu pre-workout pilates, pola minum juga penting. Idealnya, minum 1–2 gelas air putih sekitar 60–90 menit sebelum latihan. Setelah itu, teguk kecil air 10–15 menit sebelum mulai gerakan agar tubuh tidak terlalu penuh.
Sementara itu, selama kelas, cukup minum beberapa teguk air saat jeda. Hindari minum terlalu banyak dalam satu waktu. Setelah sesi selesai, lanjutkan hidrasi secara bertahap dengan air putih atau air kelapa tanpa gula berlebihan.
Waktu latihan memengaruhi bentuk menu pre-workout pilates. Jika berlatih pagi hari, tubuh belum mendapat banyak asupan. Karena itu, pilih menu lebih ringan tapi cukup energi, misalnya pisang dan yogurt atau roti gandum dan telur rebus.
Untuk sesi sore atau malam, perhatikan jarak dengan makan siang atau makan siang menjelang sore. Jika jedanya lebih dari tiga jam, tambahkan camilan mengandung karbohidrat dan protein sebagai menu pre-workout pilates supaya energi tidak turun drastis di tengah kelas.
Berikut gambaran sederhana jadwal makan jika sesi Pilates dilakukan sore hari:
Dengan pola seperti ini, energi relatif stabil sepanjang hari. Selain itu, pemulihan otot setelah latihan juga lebih optimal karena asupan protein dan mikronutrien tercukupi.
Sebagian pemula merasa mudah mual saat latihan terutama saat gerakan berguling atau banyak posisi telentang. Untuk kondisi ini, menu pre-workout pilates perlu lebih ringan dan rendah lemak. Porsi kecil tapi sering menjelang kelas lebih aman dibanding satu porsi besar.
Pilih kombinasi seperti ½ porsi oatmeal dan sedikit buah, atau satu butir telur rebus dan sepotong kecil roti. Setelah itu, perhatikan respons tubuh selama beberapa sesi. Jika sudah terasa nyaman, porsi bisa dinaikkan sedikit demi sedikit.
Latihan akan lebih efektif bila tubuh terisi energi yang cukup. Menyusun menu pre-workout pilates dengan cermat membantu gerakan lebih presisi, napas lebih teratur, dan konsentrasi terjaga. Karena itu, biasakan merencanakan makanan setidaknya beberapa jam sebelum jadwal latihan.
Anda juga dapat menyimpan daftar favorit menu pre-workout pilates yang sudah terbukti cocok di tubuh. Dengan begitu, Anda tidak perlu bingung memilih camilan setiap kali akan berlatih. Konsistensi pola makan ini akan mendukung kekuatan otot inti, fleksibilitas, dan postur yang semakin baik dari waktu ke waktu.